Senin, 06 Januari 2014

Teknik Radiografi Intra Venous Pyelography (IVP)

1. Definisi
Ilmu yang mempelajari prosedur /tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan blass (vesica urinary) menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras melalui vena.
  • Pada saat media kontras diinjeksikan melalui pembuluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan dikumpulkan dalam ginjal dan tractus urinary, sehingga ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih.
  • Dengan IVP, radiologist dapat melihat dan mengetahui anatomy serta fungsi ginjal, ureter dan blass.
2.  Tujuan Pemeriksaan IVP
  • Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada sistem urinary, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinary pasien.
  • Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung.
  • Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinary dari :
    • batu ginjal 
    • pembesaran prostat
    • Tumor pada ginjal, ureter dan blass.

3. Indikasi Pemeriksaan IVP
  1. Renal agenesis
  2. Polyuria 
  3. BPH (benign prostatic hyperplasia)
  4. Congenital anomali : 
    • duplication of ureter n renal pelvis
    • ectopia kidney
    • horseshoe kidney 
    • malroration
  5. Hydroneprosis 
  6. Pyelonepritis 
  7. Renal hypertention
4. Kontra Indikasi
  • Alergi terhadap media kontras
  • Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
  • Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung 
  • Multi myeloma
  • Neonatus 
  • Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
  • Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
  • Hasil ureum dan creatinin tidak normal
5. Persiapan Pemeriksaan
  1. Persiapan Pasien 
    1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.
    2. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.
    3. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
    4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus. 
    5. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan blass.
    6. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
  2. Persiapan Media Kontras
    • Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
  3. Persiapan Alat dan Bahan
    1. Peralatan Steril
      • Wings needle No. 21 G (1 buah)
      • Spuit 20 cc (2 buah)
      • Kapas alcohol atau wipes
    2. Peralatan Un-Steril
      • Plester
      • Marker R/L dan marker waktu
      • Media kontras Iopamiro (± 40 – 50 cc)
      • Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
      • Baju pasien
      • Tourniquet
6. Prosedur Pemeriksaan BNO-IVP
  1. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien
  2. Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
  3. Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS kanan dan kiri
  4. Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anak-anak.
  5. Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan ureter proximal terisi media kontras.
  6. Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder mulai terisi media kontras
  7. Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang digunakan ukuran 30 x 40.
  8. Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia). 
  9. Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal) pada kasus pos hematuri.

7. Kriteria Gambar 
  1. Foto 5 menit post injeksi
    • Tampak kontras mengisi ginjal kanan dan kiri.
  2. Foto 15 menit post injeksi 
    • Tampak kontras mengisi ginjal, ureter.
  3. Foto 30 menit post injeksi (full blass)
    • Tampak blass terisi penuh oleh kontras 
  4. Foto Post Mixi 
    • Tampak blass yang telah kosong.

8. Perawatan Lanjutan
Tidak ada perawatan khusus yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pemeriksaan BNO-IVP ini.
Catatan :
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IVP
  • Kelebihan 
    1. Bersifat invasif.
    2. IVP memberikan gambaran dan informasi yang jelas, sehingga dokter dapat mendiagnosa dan memberikan pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan
    3. Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan.
    4. Radiasi relative rendah 
    5. Relative aman

  • Kekurangan 
    1. Selalu ada kemungkinan terjadinya kanker akibat paparan radiasi yang diperoleh.
    2. Dosis efektif pemeriksaan IVP adalah 3 mSv, sama dengan rata-rata radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.
    3. Penggunaan media kontras dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan lanjut. 
    4. Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar