Kamis, 13 Juni 2013

MODIFIKASI FAKTOR EKSPOSI




 MODIFIKASI FAKTOR EKSPOSI

1. Pengaruh Milliampere (mA)
Peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-x, dan penurunan mA akan mengurangi intensitas. Sehingga semua intensitas sinar-x atau derajat terang/brightness akan bertambah sesuai dengan peningkatan intensitas radiasi sinar-x di titik fokus. Oleh sebab itu, derajat terang dapat diatur dengan mengubah mA. Perlu juga dipahami bahwa intensitas sinar-x yang bervariasi akan terus membawa hubungan yang sama antara satu dengan yang lainnya.


2. Pengaruh Jarak
Dalam proses pemotretan sinar x, terdapat pengaturan jarak pemotretan yang meliputi :
> jarak antara fokus-film (Focus Film Distance disingkat FFD), disebut juga SID (Source to Image Reseptor Distance)
>jarak antara film-objek (Film Object Distance disingkat FOD)
>Jarak antara obyek-fokus (Object Focus Distance), disebu juga SSD (Source to Skin Distance)
Intensitas sinar-x dari suatu pola bisa diatur menjadi sama dengan cara merubah semua hal, bukan dalam hal-hal yang menyangkut kelistrikan, tapi dengan menggerakkan tabung mendekati atau menjauhi objek. Dengan kata lain, jarak tabung ke objek mempengaruhi intensitas gambaran.Hal ini dapat dibuktikan dengan demontrasi yang sederhana. Tanpa penerangan lain dalam ruangan, pindahkan lampu yang menyala mendekati kertas bercetak. Anda akan melihat bahwa semakin dekat cahaya ke buku, makin terang halaman itu terkena cahaya. Hal yang sama juga berlaku pada sinar-x, pada saat jarak objek ke sumber radiasi dikurangi, intensitas sinar-x pada objek meningkat; pada saat jaraknya ditambah intensitas radiasi pada objek berkurang. Semua ini merupakan kesimpulan dari faktor bahwa sinar-x dan cahaya merambat dalam pancaran garis lurus yang melebar.
Perubahan jarak hampir sama dengan perubahan mA dalam hal efeknya terhadap semua intensitas gambaran. Terhadap banyaknya perubahan intensitas gambaran keseluruhan bila mA atau jarak diubah adalah merupakan suatu kaidah hitungan aritmetika sederhana.
3. Pengaruh Kilovolt (kV)
Perubahan kV menyebabkan beberapa pengaruh. Pertama, perubahan kV menghasilkan perubahan pada daya tembus sinar-x dan juga total intensitas berkas sinar-x akan berubah. Hal ini terjadi dengan tanpa perubahan pada arus tabung. Variasi kv pada teknik permeriksaan adalah salah satu yang biasa digunakan untuk proyeksi tertentu tergantung pada ukuran ketebalan badan.Sistem teknik yang menggunakan variasi kV memiliki keuntungan yang menjanjikan dalam variasi ekspose pada ketebalan badan yang berbeda-beda. Kenaikan kilovoltage yang terus meningkat dapat mengurangi kontras pada radiografi.








MANIPULASI FAKTOR EKSPOSI


    1. Tegangan listrik (kV)
Tegangan listrik menentukan daya tembus sinar-x, makin tinggi besaran tegangan listrik yang di gunakan makin besar pula daya tembusnya. Tegangan listrik menentukan kualitas sinar-x.

Dalam menentukan tegangan listrik sebaiknya menggunakan tegangan optimal yang mampu menghasilkan detail obyek tampak jelas. Hal-hal yang mempengaruhi tegangan tabung adalah :
a.       Jenis pemotretan
b.      Ketebalan obyek
c.       Jarak pemotretan
d.      Perlengkapan yang digunakan

Efek yang terjadi sehubungan dengan kenaikan tegangan listrik (kV) adalah
a.       Energi radiasi sinar-x akan meningkat, sehingga densitas pada film akan menigkat
b.      Mengurangi kontras obyek
c.       Mengurangi dosis radiasi pada kulit sedangkan pada gonat meningka


2.       2. Arus dan waktu (mAs)
Arus dan waktu adalah pekalian arus listrik (mA) dan waktu exposi (s), yang mana besaran arus ini menentukan kuantitas radiasi. Dalam setiap pemotretan pada berbagai bagian tubuh mempunyai besaran arus dan waktu tertentu. Pada dasarnya arus tabung yang dipilih adalah pada mA yang paling tinggi yang dapat dicapai oleh pesawat, agar waktu exposi dapat sesingkat mungkin, sehingga dapat mencegah kekaburan gambar yang disebabkan oleh pergerakan. Waktu exposi yang relatif panjang digunakan pada teknik pemeriksaan yang khusus misalnya tomografi.

Dalam menentukan besaran arus dan waktu ini di pengaruhi oleh perlengkapan yang di gunakan, yaitu:
a.       Film rontgen
b.      Lembaran penguat (IS)
c.       Grid


Selain faktor perlengkapan di atas di pengaruhi juga oleh penggunaan gips pada pasien dengan ketentuan sebagai berikut:
-          Gips basah (wet pop) mAs harus dinaikkan 4 kali dari biasa.
-          Gips kering (dry pop) mAs harus dinaikkan 2 kali dari biasa.

3.      3. Filter
Pada umumnya tabung pesawat sinar-x diagnostik menggunakan filter inheret dan biasanya di tambah dengan filter tambahan  berupa aluminium yang kalau di disatukan setara dengan 2 mm Al. Filter ini berfungsi menyaring radiasi yang lemah. Sedangkan pada pemotretan yang menggunakan tegangan yang rendah seperti pada teknik pemotretan mammografi, filter tambahan tidak diperlukan akan tetapi pada pemotretan tegangan tinggi. Filter tambahan perlu diperhitungkan.

4.      4.  Jarak pemotretan
Jarak dalam pemotretan terdiri atas:
a.       Jarak fokus ke obyek (FOD = focus obyek distance)
b.      Jarak obyek ke film (OFD = obyek film distance)
Bila OFD dijauhkan maka akan terjadi :
-          Geometric unsharpness meningkat
-          Magnifikasi (pembesaran) bertambah
c.       Jarak fokus ke film ( FFD = focus film distance)
Memperpanjang jarak fokus ke film dapat menyebabkan:
-          Mengurangi ketidaktajaman (kekaburan) gambaran yang disebabkan oleh faktor geometrik.
-          Mengurangi magnifikasi (pembesaran) pada gambar terutama pada pemotretan thorax.
-          Mengurangi dosis kulit pada pasien.
-          Menaikkan arus dan waktu (mAs).
Untuk menentukan besaran mAs tehadap perubahan FFD dapat menggunakan rumus dibawah ini : 

5.     5. Luas lapangan penyinaran ( kolimasi)
Membatasi dan mengurangi luas lapangan penyinaran pada suatu pemotretan akan mengurangi jumlah radiasa hambur yang akan mempengaruhi kontras. Pembatasan kolimasi disesuaikan dengan kebutuhan klinis.

6.     6. Ukuran fokus
Pada pesawat sinar-x diagnostik yang umu digunakan biasanya mempunyai dua ukuran fokus yaitu fokus besar dan fokus kecil. Fokus besar digunakan pada pemakain arus yuang besar, sedangkan fokus kecil digunakan pada pemakain arus kecil. Gambaran yang dihasilkan fokus kecil lebih tajam dibandingkan dengan menggunakan fokus besar.

7.     7. Film dan lembaran penguat (IS)
Kombinasi film dan lembaran penguat harus dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan akan detail dan kontras yang optimum, serta penggunaan dosis radiasi sekecil mungkin. Biasanya digunakan kombinasi lembaran penguat kecepatan sedang dan film cepat.

8.     8. Grid
Grid merupakan alat untuk mengurangi atau mengeliminasi radiasi hambur agar jangan sampai ke film. Grid terdiri dari lajur-lajur lapisan tipis timbal yang di susun selang-seling diantara bahan yang tembus radiasi misalnya plastik dan kayu. Grid digunakan terutama pada pemotretan yang menggunakan arus yang tinggi.

9.     9. Jenis pemotretan
Faktor yang dipilih untuk suatu pemotretan tergantung pada :
a.       Bagian tubuh yang akan diperiksa
b.      Struktur yang akan difoto
c.        Keadaan fisik pasien

10 10. Proses pengolahan film
Setiap film harus diproses dengan teknil pengolahan film yang tepat, agar dihasilkan gambaran yang baik. Proses pengolahan film ada dua macam yaitu secara manual dan cara automatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar